Elegi Cinta : Makna dan Perjalanannya

0 comments

Keinginan untuk memiliki pasangan untuk pendamping hidup seperti sudah menjadi insting kita sebagai makhluk hidup. Perjalanan mencari pasangan pun berliku-liku. Ada cerita cinta monyet yang kita alami sewaktu remaja, lika liku putus-nyambung, sampai akhirnya ke pelaminan. Namun seiring berjalannya waktu dengan pasangan, dengan naik-turunnya perasaan kita dengan pasangan, kadang terbersit pertanyaan, “Apa aku benar-benar pasangan yang diharapkannya?, Apa dia benar-benar pasanganku?”.
Pertanyaan tersebut tentunya hanya bisa dijawab oleh kita sendiri, namun Robert Sternberg, seorang ilmuwan psikologi sosial, telah mencoba menelaah apa itu cinta dan membagi cinta menjadi beberapa kategori dan menamakan teorinya dengan “Triangular Theory of Love”.
Sternberg mengembangkan teori tentang cinta dengan menyebutkan bahwa cinta itu sendiri terdiri dari 3 hal, yaitu:
1. Intimasi - Hal-hal yang mencerminkan perasaan kedekatan, “nyambung”, dan perasaan terikat.
2. Passion/Hasrat - hal-hal yang mencerminkan perasaan romantis, ketertarikan fisik, dan ketertarikan secara seksual
3. Komitmen - Hal-hal yang mencerminkan pilihan untuk tetap bersama dengan pasangan
Kemudian Sternberg mengembangkan teorinya dengan mengemukakan jenis-jenis cinta berdasarkan kombinasi dari 3 hal tersebut:


1. Nonlove (tidak ada cinta)
Kondisi dimana kita tidak merasakan adanya cinta

2. Friendship (Menyukai untuk berteman)
Dalam jenis cinta yang ini, Sternberg mengemukakan bahwa hanya ada perasaan “intimasi” yang terlibat. Merasa “nyambung”, kedekatan dan kehangan bersama orang lain adalah motor utama seseorang dekat satu sama lain.

3. Infatuated love 
Pada infatuated love, disini tercermin bahwa perasaan yang dominan adalah hasrat / passion. Seringkali hubungan pacaran berawal dari jenis cinta yang ini. Meskipun begitu, selagi memiliki hubungan infatuated love ini, setiap pasangan harus mengembangkan perasaan intimasi atau komitmennya, atau hubungan cinta pasangan tersebut akan hilang dengan cepat.

4. Empty love
Jenis cinta ini dikarakteristikkan dengan komitmen tanpa adanya perasaan intimasi atau hasrat. Biasanya pasangan yang sudah menikah lama dapat merasakan hal ini. Hal yang mempertahankan hubungan mereka adalah pilihan mereka untuk tetap bersama karena berbagai macam alasan, yaitu: alasan ekonomi, alasan “takut sendiri”, atau alasan yang bersifat sosial, seperti “apa kata orang nanti”.

5. Romantic love
Pada romantic love, pasangan terikat secara emosial melalui intimasi dan hasrat mereka. Aspek komitmen tidak berperan di sini.

6. Companiate love
Companiate love adalah tipe cinta yang melibatkan perasaan intimasi dan komitmen, namun tidak melibatkan hasrat. Biasanya tipe cinta ini ditemukan pada pasangan yang sudah menikah dimana hasrat seksual sudah hilang, namun perasaan kedekatan yang dalam dan komitmen untuk bersama sudah sangat dalam.

7. Fatuous Love
Ini tipe cinta yang cukup unik, ditandai dengan komitmen yang terjadi karena termotivasi oleh hasrat seksual, tanpa melibatkan perasaan intimasi, atau kedekatan. Dalam hidup sehari-hari, sangat jarang ada pasangan yang mengakui bahwa hubungan mereka ‘dijaga’ oleh hasrat seksual belaka, namun menurut Sternberg hal tersebut mungkin terjadi. Hal itu diasumsikan karena hubungan percintaan merupakan hal yang sensitif dan bersifat ’sakral’ untuk sebagian orang, maka jarang sekali ada orang yang mengakui bahwa hubungan pasangan mereka dilandasi oleh hasrat seksual belaka.

8. Consummate love
Cinta tipe ini adalah tipe cinta yang lengkap dan mencerminkan jenis cinta yang ideal antara pasangan karena melibatkan ketiga aspek dari cinta, yaitu intimasi, hasrat, dan komitmen. Pasangan dapat merasakan kedekatan dan hasrat yang mendalam, sehingga mendasari mereka untuk memiliki komitmen bersama.

Untuk lebih jelasnya, berikut tabel jenis cinta dan aspek-aspek yang terlibat:


Sumber:
Baron, Robert. A., & Byrne, Donn. (2000). Social Psychology 9th Ed. Boston: Allyn & Bacon.
Yela, Carlos. (1998). Temporal course of the basic components of love throughout relationships. Psychology in Spain. 2. 76-86.
Berscheid, Ellen. (2010). Love in the fourth dimension. Annu. Rev. Psychol. 61. 1-25.

Cool Words

0 comments












Ketika Mereka [ Setan ] Bertahta

0 comments

Catatan yang akan selalu saya ingat ...

setan :
sebaiknya kamu belajar sebelum semua bertambah buruk
diatas ini semua mereka ( golonganku ) akan mengambil alih kendalimu
dan seharusnya kamu tau
bahwa aku tidak akan melepasmu

me :
apakah tubuhku bernilai?
apakah memang ada harga yang ditetapkan sebelumnya
untuk sesuatu yang lebih besar disana?
huh ! itu tidak akan merubahmu bukan?

setan :
Kami berjalan
tetapi tidak pernah berpaling / melihat kebelakang untuk melihat apa yang telah kita lakukan
Kita memilih bergerak sangat hati-hati untuk mendekatimu
bahwa aku tidak akan melepasmu

me :
apakah tubuhku bernilai?
apakah memang ada harga yang ditetapkan sebelumnya
untuk sesuatu yang lebih besar disana?
huh ! itu tidak akan merubahmu bukan?

setan :
kalau begitu, kenapa percaya akan kesepian?
kenapa percaya akan kekosongan?
kenapa percaya akan kehampaan?

SETAN, ketika menggoda mereka akan datang tidak dengan sendirinya. Pada saat godaan yang dia berikan tidak mempan, dia akan meminta bala bantuan ke teman-teman-nya, atau bahkan ke pimpinannya yang lebih tinggi pangkatnya. Bersama mereka akan habis-habisan menggetarkan dan menggoda apa yang sudah kita bentuk. Tiap orang memiliki tingkat godaan yang berbeda .. dan tipikal setannya pun akan berbeda pula, kadang setan bisa membisikkan sesuatu kepada kita yang kita rasa dan pikir itu adalah BENAR dan kita akan meng-IYA-kan ... LUAR BIASA bukan ? ;)

Apapun bentuknya dan bagaimanapun caranya dia masuk ke dalam hati dan pikiran kita, semua bisa dipelajari. Karena semua ini tergantung dari pola [ pattern ]. Sebagai contoh: ban mobil yang memiliki bentuk pola berbeda untuk medan tertentu. Setiap orang memiliki logat dan pola yang unik sehingga kita menilai bahwa masing-masing orang memiliki ciri khas yang berbeda dan unik. Semua karena adanya pola yang timbul. Entah dari sikap, cara bicara atau cara menanggapi, kesukaan dsb. Nah, dengan mempelajari bentuk pola dari mereka [ setan ] kita bisa untuk mengontrolnya. Walaupun mungkin banyak kali kita kalah. Tapi, jangan menyerah untuk mencoba dan jangan pernah mencoba untuk menyerah ! keep fight !! :D perjuangan sesungguhnya adalah melawan mereka2 yang ada dalam diri .. dan satu hal .. jika memang kita hanya menuruti passion itu tidak akan ada habisnya. Saya ulangi sekali lagi .. JIKA KITA HANYA MENURUTI PASSION/DESIRE, ITU TIDAK AKAN ADA HABISNYA. Itu kenapa dalam hidup kita harus melakukan yang namanya KONTROL



I will not let you go ! hi hi hi ...

Belum Pandai Menyimak

1 comments
Bukan hanya sekedar mampu untuk mengemukakan pendapat dengan bahasa yang jelas dan mempunyai komposisi yang baik

Bukan hanya mengenai kepandaian berbicara

Bukan hanya memiliki kemampuan berbicara didepan audience/massal

Namun bagaimanapun juga ... banyak orang yang justru LUPA akan hal ini. dimana elemen ini sangat penting dalam menjalin suatu kekuatan berkomunikasi. saat ini saya pun sedang belajar untuk menjadi seperti yang akan saya bagikan di catatan kecil saya ini elemen tersebut adalah kemampuan menyimak atau LISTENING SKILLS karena komunikasi adalah kemampuan kita dalam menyimak dan menjalin hubungan dua arah antara dua pihak kemampuan menyimak tidak sama dengan mendengar. karena kemampuan mendengar adalah kemampuan kita dalam menangkap dan menterjemahkan suara atau bunyi sedangkan menyimak adalah memahami dan mengetahui arah dari sesuatu yang disampaikan oleh lawan bicara kita kemampuan berbicara tidak hanya dengan mengatakan sesuatu .. tetapi juga menyimak mengenai sesuatu ...

Saya pun mengakui bahwa untuk melakukan hal ini tidaklah gampang. saya baru sadar pentingnya pelajaran menyimak sewaktu kita masih duduk dibangku sekolah dasar. Ada ngga ya kursus menyimak jaman sekarang ini?? 

Aku yang PELUPA

2 comments
PELUPA [ Lalian ; bahasa jawa ]

Beberapa hari yang lalu saya membaca beberapa artikel disalah satu situs internet yang membahas mengenai penyakit mematikan. Penyakit ini sangat menghantui saya setiap hari, karena sudah menjadi kebiasaan yang menyatu dalam diri saya. Penyakit yang dimaksud adalah LUPA. saya tertarik membaca tips tersebut karena jujur, memang saya adalah orang yang mudah lupa. Dan parahnya, Saya baru menyadari beberapa bulan belakangan ini. Dulunya sudah menjadi karakter tersendiri. Rekan dan teman - teman Saya sudah tahu dan paham bahwa saya adalah tipikal orang seperti apa. ya .. jawabannya adalah Saya orang yang mudah LUPA.

Setelah saya baca, masalah yang diangkat mirip sekali dengan yang saya alami. hanya saja tips yang disajikan kurang mengena bagi saya. karena sebagian besar mereka mengatakan bahwa "jika kita mudah lupa, maka kita harus mencatatnya kedalam suatu media atau alat untuk membantu mengingatkan kita". Media yang dimaksud bisa berupa notes, agenda, memo, reminder atau sejenisnya. Tips ini, bagi beberapa kalangan mungkin bisa berhasil, tapi tidak bagi saya. karena saya sudah mencobanya, dan itu tidak bekerja dengan baik. walaupun satu atau dua kali it woks, tapi beberapa hari kemudian kebal lagi.


Merancang Poster Event

1 comments
Poster adalah semua bentuk media cetak berukuran besar yang di pasang tembok atau permukaan sejenis. Umumnya poster terdiri dari teks dan elemen visual, selain itu ada juga poster yang berisi seluruhnya teks atau seluruhnya visual. Poster dirancang untuk menarik perhatian sekaligus menyampaikan informasi. Berikut penjelasan dan tips merancang sebuah poster.



Facebook Emoticons

0 comments
Hello ... Pengen chat di FaceBook Chat dengan Emoticons ?
Nah, berikut ini adalah emoticons di Facebook yang bisa kamu gunakan saat chat. Apabila kamu sering chat di facebook dan suka menggunakan smiley, lihat aja kode - kode dibawah ini 

Ubah Cara Bicara pada Pasangan

0 comments
Pria dan wanita memang berbeda cara berpikirnya. Beda pendapat memang biasa, namun terlalu sering atau malah berubah jadi pertengkaran juga tak baik. Untuk mengupayakan hubungan yang lebih harmonis tentunya harus ada komitmen dan usaha. Nah, boleh dong dimulai dengan Anda, para wanita/pria yang bijaksana. Upayakan mengganti kalimat yang cenderung bias ketika keluar dalam keadaan emosi, dengan kalimat yang lebih manis nan konstruktif.


Ini contohnya:

Hindari: "Kamu tak pernah membantu di rumah!"
Ganti dengan: "Alangkah indahnya kalau kamu bisa membuang sampah-sampah ke tempat sampah di depan rumah sebelum jam 8 nanti. Mau yaa"
Alasannya: Jangan beranggapan bahwa pasangan Anda bisa membaca pikiran Anda. Lebih baik berikan permintaan yang spesifik daripada "menyerang" bombardir secara personal.

Hindari: "Aku nggak tahan kalau kamu ngomong teriak-teriak!"
Ganti dengan: "Saya pengen banget mendengar apa yang mau kamu sampaikan. Tapi tolong donk intonasi suaranya diturunkan supaya saya bisa mengerti."
Alasannya: Memahami perspektif pasangan membuat ia merasa didengarkan, dan bisa membuat keadaan lebih damai. Dengan mengeluarkan apa yang Anda inginkan, akan ada jalan untuk memperbaiki tingkah laku.

Hindari: "Kamu telat lagi! Sama seperti saat perayaan ulang tahun pernikahan kita!"
Ganti dengan: "Saat menunggu kamu datang tadi aku agak merasa frustrasi dan kesal. Boleh tahu nggak, apa yang membuatmu terlambat tadi?"
Alasannya: Dengan memberinya kesempatan untuk menceritakan alasan keterlambatannya, Anda bersikap adil. Ketika Anda mengungkit-ungkit kejadian yang sudah lampau itu bukan lagi membicarakan masalahnya, tapi merupakan tanda bahwa Anda masih belum melupakan masa lalu.

Hindari: "Saya nggak pernah bilang begitu!"
Ganti dengan: "Saya nggak ingat pernah bicara seperti itu. Saya tahu ketika sedang emosi atau marah, kata-kata nggak enak didengar sering keluar tanpa sadar. Jika memang benar saya pernah bicara seperti itu, saya minta maaf yaa."
Alasannya: Daripada mengelak dari tuduhan pasangan Anda, coba menempatkan diri dalam posisi yang sama dengan Si Dia untuk mencari kebenaran dalam pernyataannya (meskipun hal ini tidak mudah, dibutuhkan kebijaksanaan untuk melakukannya).

Hindari: "Kamu nggak pernah mendengarkan aku!"
Ganti dengan: "Ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu. Apakah ini waktu yang baik untuk kita bicara?"
Alasannya: Ketika Anda mengatakan "Kamu nggak pernah" atau "Kamu selalu", hal ini justru memberi cap kepada Si Dia. Sebaiknya fokus kepada peristiwa yang sedang dihadapi.

Bila anda belum menerapkannya, cobalah ... :)



Sumber : bahagia.us

Jangan pernah lelah memotivasi "dia"

0 comments
Sebenarnya tugas utama kita adalah :

membentuk "dia" menjadi sebuah pribadi yg mantap,
menjadikan "dia" pribadi yg menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran
menjadikan "dia" pribadi yg berjaya, pribadi yg sukses, pribadi yg rendah hati,
menjadikan "dia" pribadi yg senantiasa bersyukur dan ikhlas, pribadi yg sabar dan tawakal
membentuk "dia" menjadi pribadi yg bahagia dan sejahtera di dunia dan akherat.

Pastikan kita tidak pernah lelah untuk memotivasi "dia"
sehingga "dia" memiliki kemauan dan kesungguhan yg tinggi
untuk bekerja dan belajar dengan keras terhadap segala hal yg positif.

Pastikan kita tidak pernah lelah untuk memotivasi "dia"
sehingga "dia" menjadi semakin bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya,
"dia" menjadi semakin bermanfaat bagi orang banyak,
demi kebaikan "dia" sendiri

Sesungguhnya "dia" adalah "anda".

Jangan pernah lelah memotivasi "dia".
Sekali lagi, jangan pernah lelah memotivasi "dia".
Karena "dia" adalah diri "anda" sendiri

Apa pun keadaannya ... apa pun kondisinya ...
Jangan pernah menyerah memotivasi "dia".

Jangan pernah lelah memotivasi "dia".



sumber : Supiani Indragung, Jogjakarta

Hitamku - Andra and The Backbone

0 comments

Masih Adakah Separuh Hatiku
Yang Ku Berikan Hanya Untukmu
Ku Harap Engkau Masih Menyimpannya
Jangan Kau Pernah Melupakannya

Reff 1:

Maafkan Kata Yang Tlah Terucap
Akan Kuhapus Jika Ku Mampu
Andai Ku Dapat Meyakinkanmu
Ku Hapus Sikapku

Masih Adakah Separuh Janjiku

Yang Kubisikkan Hanya Padamu
Ku Harap Engkau Masih Mengingatnya
Jangan Kau Pernah Melupakannya

Back to Ref 1 :

Andai Ku Dapat Memutar Waktu
Semuanya Takkan Terjadi

Reff 2 :

Maafkan Kata Yang Tlah Terucap
Akan Kuhapus Jika Ku Mampu
Andai Ku Dapat Meyakinkanmu
Ku Hapus Sikapku Untukmu
Simpan Separuh Hatiku
Ku Hapus Sikapku Untukmu
Simpan Separuh Janjiku
Ku Hapus Sikapku Untukmu
Simpan Separuh Hatiku

Simpan Separuh Janjiku
Simpan Separuh Hatiku
Simpan Separuh Janjiku