Bukan hanya sekedar mampu untuk mengemukakan pendapat dengan bahasa yang jelas dan mempunyai komposisi yang baik
Bukan hanya mengenai kepandaian berbicara
Bukan hanya memiliki kemampuan berbicara didepan audience/massal
Namun bagaimanapun juga ... banyak orang yang justru LUPA akan hal ini. dimana elemen ini sangat penting dalam menjalin suatu kekuatan berkomunikasi. saat ini saya pun sedang belajar untuk menjadi seperti yang akan saya bagikan di catatan kecil saya ini elemen tersebut adalah kemampuan menyimak atau LISTENING SKILLS karena komunikasi adalah kemampuan kita dalam menyimak dan menjalin hubungan dua arah antara dua pihak kemampuan menyimak tidak sama dengan mendengar. karena kemampuan mendengar adalah kemampuan kita dalam menangkap dan menterjemahkan suara atau bunyi sedangkan menyimak adalah memahami dan mengetahui arah dari sesuatu yang disampaikan oleh lawan bicara kita kemampuan berbicara tidak hanya dengan mengatakan sesuatu .. tetapi juga menyimak mengenai sesuatu ...
Saya pun mengakui bahwa untuk melakukan hal ini tidaklah gampang. saya baru sadar pentingnya pelajaran menyimak sewaktu kita masih duduk dibangku sekolah dasar. Ada ngga ya kursus menyimak jaman sekarang ini??
Kadang juga selalu mis/lewat. kurang konsentrasi dalam menyimak pembicaraan teman-teman saya. ngga sedikit yang mengatakan kalau saya orangnya kadang ngga nyambung. contoh lain mungkin ketika memberikan comment2 dalam postingan teman di facebook, kadang juga tidak nyambung. atau kadang malah pengulangan dari komentar - komentar rekan sebelumnya sehingga ini menyulitkan saya dalam melakukan komunikasi dengan lawan bicara. apalagi ketika menerima perintah atau jobdesk yang banyak, yang saya belum sempat untuk mencernanya. kendala ini membuat saya sadar bahwa saya butuh dan harus belajar lagi mengenai menyimak. saya tidak mau untuk merepotkan orang lain dan membuat susah orang lain dikarenakan saya yang belum pandai dalam menyimak. untuk itu saya mencari tau dan selalu mengingatkan diri sendiri agar selalu menyimak ketika seseorang sedang berbicara dengan saya. salah satu cara yang mungkin terdengar konyol tapi ini berhasil. adalah dengan memusatkan perhatian kita ke mulut lawan bicara kita dan mencoba untuk selalu fokus, mengerti dan memahami maksud terhadap pesan yang disampaikan. dibutuhkan bukan sekedar belajar, melainkan ini harus dilatih. dan itupun tetap saya lakukan sampai sekarang. saya rasakan sedikit banyak itu membawa pengaruh yang besar bagi diri saya. walaupun kadang juga masih kumat ngga nyambungnya .. :)
Nah, saya menemukan beberapa artikel menarik yang mungkin bisa bermanfaat bagi kita semua dalam melatih dan belajar untuk menyimak. semoga dapat membantu.
"The true art of memory is the art of attention” – Samuel Johnson
Menyimak merupakan skill yang sangat penting untuk mengungkap dan memahami dunia disekitar temen2. Kemampuan ini sangat berbeda dengan mendengar. Apa bedanya? Temen2 akan menemukannya dalam artikel ini. Selain itu temen2 juga akan mendapatkan teknik-teknik khusus yang bisa meningkatkan kemampuan dalam menyerap ilmu.
Bagaimana Temen-temen Bisa Menjadi Pendengar dan Penyimak yang Baik?
Mendengar tidak sama dengan menyimak. Mendengar mengacu pada mengindera pesan yang diucapkan dari sumbernya, sedangkan menyimak merupakan proses komunikasi yang sangat kompleks. Proses menyimak akan disebut berhasil jika pesan yang dimaksud oleh pembicara sampai pada penyimak. Di sekolah, di tempat kerja, dan dirumah, proses menyimak yang jelek menyebabkan putusnya komunikasi dan menyebabkan terjadinya berbagai masalah (misinterpretasi).
Setelah temen2 kuliah, seberapa banyak informasi yang diperoleh dari kuliah tersebut. Semakin banyak informasi yang diperoleh, maka kemampuan menyimak temen2 akan semakin baik. Tapi jangan khawatir jika kemampuan menyimak kita masih kurang baik, temen2 dapat mempelajari kemampuan ini di sini karena pada prinsipnya menyimak merupakan kemampuan yang dapat dipelajari.
Mengetahui Tingkatan Menyimak
Menyimak terdiri dari empat tingkat, yaitu: mengindera, menginterpretasi, mengevaluasi, dan bereaksi. Tingkatan ini berupa penyampaian pesan dari pembicara ke pendengar dan kembali lagi ke pembicara
Menyimak terdiri dari empat tingkat, yaitu: mengindera, menginterpretasi, mengevaluasi, dan bereaksi. Tingkatan ini berupa penyampaian pesan dari pembicara ke pendengar dan kembali lagi ke pembicara
a. Pada tahap mengindera (biasanya disebut mendengar), telinga menerima gelombang suara dan menyampaikannya ke otak. Contohnya, teman2 duduk di kelas dan mendengar dosen berkata,” Waktu ujian adalah minggu depan, selasa jam 5 sore”. b. Pada tahap interpretasi, pendengar berusaha memahami maksud pesan yang diterima. Proses ini termasuk memahami pada yang baru saja dikatakan oleh dosen dan menghubungkannya dengan apa yang telah teman2 ketahui. Teman2 menghubungkan perkataan dosen tadi dengan pengetahuan yang dimiliki mengenai ujian, apa yang harus disiapkan, dan apa yang harus dilakukan pada hari selasa jam 5 sore. c. Pada tahap evaluasi, teman2 memutuskan bagaimana perasaan teman2 terhadap pesan tadi, apakah, misalnya, setuju dengan apa yang dikatakan dosen tadi, atau tidak. Yang termasuk ke dalam proses ini adalah evaluasi mengenai kesesuaian pesan dengan kebutuhan dan harga diri. Jika pesan itu bertentangan dengan harga diri atau tidak memenuhi kebutuhan kita, teman2 dapat menolaknya, atau berhenti mendengarkan. Pada contoh diatas, jika ingin mengikuti ujian tetapi ada pekerjaan lain pada hari selasa jam 5 sore, tentunya teman2 akan tidak setuju dengan apa yang dikatakan dosen. Apa yang terjadi pada tahap ini akan mengganggu proses mendengar. d. Pada tahap akhir menyimak, terjadi reaksi terhadap pesan dalam bentuk umpan balik secara langsung. Di ruang kelas, umpan balik secara langsung dapat terjadi dalam bentuk pertanyaan dan komentar. Pada kasus diatas, reaksi teman2 bisa saja bertanya pada dosen apakah jadwal ujiannya bisa diubah atau tidak. Menurut Psikolog Beatrice Harris, orang dapat dilatih untuk mendengarkan isi dan nada. Tetapi proses belajar membutuhkan ketekunan dan motivasi. Untuk meningkatkan kemampuan menyimak membutuhkan dua hal, yaitu mengendalikan tantangan dalam menyimak dan menjadi pendengar aktif. |
Mengendalikan Tantangan dalam Menyimak
Halangan komunikasi dapat mengganggu proses menyimak pada tiap tingkatan. Pada faktanya, hasil studi menunjukkan bahwa segera setelah mendengar, mahasiswa biasanya hanya dapat menyebutkan kembali setengah dari apa yang telah didengarnya. Hal ini terjadi karena adanya tantangan dalam menyimak, misalnya terpecahnya perhatian dan adanya gangguan, kecenderungan untuk tidak mengindahkan pesan, penilaian yang terburu-buru, dan hanya mendengarkan sebagian dan ketidakmampuan untuk belajar. Untuk membantu menciptakan lingkungan menyimak yang positif pada pikiran maupun lingkungan, maka kita harus mengalahkan tantangan tersebut.
Halangan komunikasi dapat mengganggu proses menyimak pada tiap tingkatan. Pada faktanya, hasil studi menunjukkan bahwa segera setelah mendengar, mahasiswa biasanya hanya dapat menyebutkan kembali setengah dari apa yang telah didengarnya. Hal ini terjadi karena adanya tantangan dalam menyimak, misalnya terpecahnya perhatian dan adanya gangguan, kecenderungan untuk tidak mengindahkan pesan, penilaian yang terburu-buru, dan hanya mendengarkan sebagian dan ketidakmampuan untuk belajar. Untuk membantu menciptakan lingkungan menyimak yang positif pada pikiran maupun lingkungan, maka kita harus mengalahkan tantangan tersebut.
1. Perhatian yang terbagi – bagi dan gangguan
Bayangkan teman2 sedang menghadiri pesta akhir tahun dan di sana berdiskusi tentang “apa yang akan dilakukan di tahun baru dengan teman-temanmu”. Lagi asyik ngobrol, tiba-tiba kita mendengar orang yang menyebutkan nama kita di ruang sebelah. Walaupun saat ini perhatian sepenuhnya terfokus pada diskusi yang sedang dilakukan, tapi ketika nama kita disebut, kita akan mencoba mencari tahu apa yang sedang dikatakan orang tersebut tentang kita di ruang sebelah. Pada saat ini, perhatian kita pada diskusi akan terpecah karena kita akan berusaha untuk mendengarkan perkataan orang lain di ruang sebelah.
Situasi seperti ini biasa terjadi di kampus, diruang kerja atau dimana pun. Walaupun kita dapat mendengar lebih dari satu pesan pada waktu yang bersamaan, kita tidak dapat mendengar atau memahami secara lengkap keduanya. Belajar memokuskan perhatian merupakan salah satu tantangan dalam proses menyimak.
Gangguan internal dan eksternal biasanya dapat memecahkan perhatian. Hal yang termasuk gangguan internal adalah rasa lapar, sakit kepala, dan rasa cemas. Sedangkan hal yang termasuk gangguan eksternal adalah suara (bisikan, suara sirine polisi, dengungan AC) dan suasana yang sangat panas atau dingin.
Agar kita dapat memfokuskan perhatian, maka kita harus dapat mengurangi gangguan tersebut. Salah satu caranya adalah duduk di tempat kita bisa melihat dan mendengar dosen dengan jelas. Dengan demikian kita akan punya keinginan untuk memperhatikan apa yang dikatakan dosen karena dia dapat melihat kita dengan jelas sehingga dia lebih memantaumu untuk dapat memperhatikan apa yang dia katakan. Untuk menghindari aktivitas gangguan, kita bisa menghindari duduk dengan orang yang kemungkinan akan mengajak ngobrol, atau membuat keributan.
Pastikan kita rileks dan sebisa mungkin tetap siaga. Berusaha untuk berkonsentrasi pada situasi yang sedang kita hadapi, dan jangan mencemaskan masalah pribadi atau masalah lainnya yang tidak berhubungan. Coba untuk menghindari rasa lapar atau haus (makanya sebelum belajar, makan dan minum dulu yang cukup). Berpakaian yang membuat kita merasa nyaman. Bawa sweater atau jaket jika dirasakan kelas akan bersuhu dingin.
2. Tidak mengindahkan pesan
Daripada memperhatikan semua yang dikatakan dosen, biasanya kebanyakan mahasiswa terjebak pada fokus hanya pada hal tertentu saja dan mengabaikan pesan lainnya. Jika kita merasa bahwa mata kuliah yang dipelajari sangat sulit dan susah dimengerti, kita mungkin akan berhenti mendengarkan.
Membentuk lingkungan positif untuk menyimak merupakan sikap tanggungjawab untuk mendengarkan dan memperhatikan. Walaupun dosen bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan kita, tapi dia tidak dapat memaksa kita memperhatikannya. Kitalah yang bertanggung jawab untuk menerima informasi yang disampaikan.
Motivasi yang paling penting adalah mempercayai bahwa apa yang dosen katakan merupakan hal yang sangat berharga. Contohnya, beberapa mahasiswa mungkin beranggapan bahwa segala sesuatu yang tidak tercantum dalam teks book tidak penting. Akan tetapi, biasanya, saat kelas berlangsung, dosen selalu menambahkan hal yang tidak tercantum dalam teks book dan kadang mengujikannya. Jika kita berusaha untuk menyerap semua informasi yang disampaikannya, maka kita dapat mencatatnya dan membacanya kembali serta berpikir kritis mengenai apa yang paling penting.
3. Penilaian yang terburu-buru
Sebagian orang cenderung untuk berhenti memperhatikan selama tahap evaluasi ketika mereka mendengarkan sesuatu yang tidak mereka sukai. Jika kita terburu-buru menilai apa yang didengar, fokus kita beralih pada reaksi personal daripada pada isi yang disampaikan. Mahasiswa yang tidak setuju dengan dosen biasanya menghabiskan sebagian besar waktu berpikirnya untuk mencari pertanyaan atau komentar mengenai apa yang dikatakan dosen pada saat itu saja dan mengabaikan informasi yang lainnya.
Penilaian juga dapat berupa reaksi terhadap pembicara sendiri. Jika kitas tidak menyukai salah satu dosen, mengenai pendapatnya atau latar belakang etnik, dan gender maka kita tidak akan menghargai apa yang dikatakannya sedikit pun.
Memahami bagaimana emosi dan pendapat kita mengenai suatu hal dapat mempengaruhi proses menyimak dapa membantu kita mengenali dan mengontrol penilaian yang negatif diatas. Berhati-hati memberikan penilaian pada pembicara dapat menghindari terhambatnya proses penyampaian pesan yang bertentangan dengan pendapat atau perasaan kita. Pertimbangkan bahwa pendidikan merupakan proses pencarian fakta secara terus-menerus, walaupun fakta yang didapatkan bertentangan dengan cara pandang kita mengenai suatu hal.
4. Kurang pendengaran dan ketidakmampuan untuk belajar
Teknik menyimak yang baik tidak selalu dapat menyelesaikan setiap masalah dalam menyimak. Mahasiswa yang memiliki kekurangan pendengaran biasanya mempunyai penjelasan fisik mengenai kesulitannya dalam mendengar atau menyimak. Jika kita mempunyai kurang pendengaran, coba cari cara yang bisa membuat kita dapat menyimak di kelas dengan baik. Kita mungkin membutuhkan alat tertentu. Atau kita dapat menemui dosen diluar jam pelajaran untuk mengklarifikasi catatan yang kita buat di kelas.
Menjadi Pendengar Aktif
Sepintas, menyimak terlihat hanya sebatas aktivitas pasif; duduk dikursi dan kemudian mengengarkan orang lain berbicara. Akan tetapi, sebenarnya, menyimak secara efektif merupakan suatu proses aktif menyangkut seting tujuan menyimak, bertanya, memperhatikan isyarat verbal, dan mengetahui apa yang dapat membantu dan mengacaukan proses menyimak.
Sepintas, menyimak terlihat hanya sebatas aktivitas pasif; duduk dikursi dan kemudian mengengarkan orang lain berbicara. Akan tetapi, sebenarnya, menyimak secara efektif merupakan suatu proses aktif menyangkut seting tujuan menyimak, bertanya, memperhatikan isyarat verbal, dan mengetahui apa yang dapat membantu dan mengacaukan proses menyimak.
Menentukan Tujuan Menyimak
Menyimak secara aktif hanya dapat terjadi jika kita tahu kenapa kita menyimak. Pada situasi apapun, usahakan untuk selalu menentukan tujuan yang ingin didapatkan dari menyimak tersebut, misalnya agar menjadi lebih memahami topik yang sedang dipelajari, agar tetap terjaga selama kuliah berlangsung, atau agar bisa menulis dengan lebih baik. Selalu mempunyai tujuan dalam menyimak akan dapat memotivasi kita untuk mencapat tujuan yang diinginkan.
Menyimak secara aktif hanya dapat terjadi jika kita tahu kenapa kita menyimak. Pada situasi apapun, usahakan untuk selalu menentukan tujuan yang ingin didapatkan dari menyimak tersebut, misalnya agar menjadi lebih memahami topik yang sedang dipelajari, agar tetap terjaga selama kuliah berlangsung, atau agar bisa menulis dengan lebih baik. Selalu mempunyai tujuan dalam menyimak akan dapat memotivasi kita untuk mencapat tujuan yang diinginkan.
Bertanya
Bertanya bukan merupakan pertanda bahwa seseorang itu bodoh. Kenyataannya, kemauan untuk bertanya memperlihatkan keinginan untuk belajar dan merupakan tanda menyimak aktif dan berpikir kritis. Meskipun pertanyaan atau komentar membuat kita menjadi penyimak aktif , kita kemungkinan telah menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan pertanyaan yang ingin ditanyakan. Hal ini akan menyebabkan kita kehilangan pesan yang ingin disampaikan pembicara. Salah satu cara untuk menghindari hal ini adalah segera menuliskan pertanyaan ketika pertanyaan tersebut muncul dipikiran dan segera kembali menyimak pada diskusi yang sedang berlangsung. Ketika kita telah menuliskan pertanyaan yang ingin ditanyakan di kertas, kita akan merasa rileks dan menyimak dengan baik.
Bertanya bukan merupakan pertanda bahwa seseorang itu bodoh. Kenyataannya, kemauan untuk bertanya memperlihatkan keinginan untuk belajar dan merupakan tanda menyimak aktif dan berpikir kritis. Meskipun pertanyaan atau komentar membuat kita menjadi penyimak aktif , kita kemungkinan telah menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan pertanyaan yang ingin ditanyakan. Hal ini akan menyebabkan kita kehilangan pesan yang ingin disampaikan pembicara. Salah satu cara untuk menghindari hal ini adalah segera menuliskan pertanyaan ketika pertanyaan tersebut muncul dipikiran dan segera kembali menyimak pada diskusi yang sedang berlangsung. Ketika kita telah menuliskan pertanyaan yang ingin ditanyakan di kertas, kita akan merasa rileks dan menyimak dengan baik.
Memperhatikan Isyarat Verbal
Kita dapat mengenali fakta-fakta penting, ide, dan dapat memprediksi pertanyaan yang akan diujikan dengan memperhatikan pemilihan kata yang digunakan pembicara.
Kita dapat mengenali fakta-fakta penting, ide, dan dapat memprediksi pertanyaan yang akan diujikan dengan memperhatikan pemilihan kata yang digunakan pembicara.
Pertanda kata-kata kunci konsep | Pertanda kata-kata pelengkap |
Terdapat dua alasan untuk hal ini... Hal utama pada proses ini meliputi... Paling penting adalah... Hasilnya adalah... | Contohnya... Khususnya... Singkatnya... Hal ini sama dengan... |
Pertanda kata-kata membedakan | Pertanda kata-kata menyimpulkan |
Bertolak belakang dengan hal tersebut.. Dilain pihak... Berkebalikan... Akan tetapi... | Akhirnya... Kesimpulannya... Hasilnya... |
Mengetahui Apa yang Membantu dan Menghalangi Proses Menyimak
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ralph G. Nichols, peneliti dalam proses menyimak, mengatakan bahwa menyimak yang efektif lebih bergantung pada tingkah laku positif daripada pada kemampuan tertentu
Referensi: direktorat pendidikan Institut Teknologi Bandung ; Carol, Carter dkk. Keys to College Studying : :Listening and Memory
sumber :semangat belajar
nah itu udah dapet sumber2 yg bagus biar bisa menyimak...sudah dipelajari dan diterapkan blom? :-)
Anonymous
February 15, 2010 at 2:46 PM